Suku baduy banten indonesia - Gaur Padjadjaran Nusantara
Headlines News :
Home » » Suku baduy banten indonesia

Suku baduy banten indonesia

Baduy (Badui), yang menyebut dirinya Kaneka, adalah sebuah komunitas tradisional di bagian barat Provinsi Banten, dekat Rangkasbitung, Indonesia. Populasi mereka antara 5000 dan 8000 Kendeng berpusat di pegunungan, di ketinggian 300-500 meterssea tingkat Banten, Jawa terkandung dalam hanya 50 mil persegi berbukit 120 km dari Jakarta.
Masyarakat Badui mempertahankan pandangan hidup yang komprehensif, bahwa antara Pencipta, manusia dan alam semesta, semua terkait satu sama lain sesuai dengan keyakinan mereka, yang harus ditaati tegas. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kebahagiaan, seseorang tidak dapat memilih satu dari yang lain mana ajaran-ajarannya menjadi undang-undang dan forbiddances, juga diamati oleh masyarakat Badui keseluruhan.
Komunitas Badui dipisahkan menjadi dua komunitas Badui luar yang telah menyerap peradaban modern untuk tingkat tertentu dan Badui batin yang benar-benar menolak modernitas. Antara dua masyarakat, kita mungkin dapat membedakan satu dari yang lain dari band-band kepala biru tua dikenakan oleh Badui dalam dan band kepala putih dan barefoots oleh Badui luar.
Dedikasi mereka untuk prinsip-prinsip masyarakat dapat tercermin pada arsitektur rumah mereka mengakomodasi struktur tanah yang tidak rata dan tidak meratakan itu, karena kebanyakan pembangun modern lakukan.
Tradisi ini juga mengharuskan semua pengunjung memasuki wilayah Badui menghormati nilai-nilai orang-orang Badui seperti dengan tidak mengambil gambar, tidak membawa sabun atau pasta gigi yang dapat mencemari air sungai, antara lain.
 
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, orang Badui tanaman dan meningkatkan tanaman, membuat kerajinan tangan dan pakaian. Tradisi Badui melarang praktek-praktek pertanian membajak, mencangkul atau menggali tanah di mana bukan mereka berlatih pola pergeseran, relokasi dari satu lokasi ke lokasi lain pada siklus waktu tertentu yang memungkinkan tempat pertanian tumbuh subur lagi untuk siklus penanaman berikutnya.
Handycraft seperti tas tangan dari kulit pohon dan lainnya tidak dibuat oleh tangan wanita setempat saja, tetapi juga oleh orang-orang Badui, di antara pekerjaan pertanian mereka. Pakaian tenun sebagian besar dilakukan oleh perempuan mana hampir setiap rumah memiliki alat ini Badui tenun.
Orang-orang Badui menarik dari alam hanya untuk keperluan konsumsi hidup dan tidak lebih. Akibatnya sepanjang perjalanan, kami dibawa ke kekaguman pada interaksi dinamis antara kehidupan orang-orang Badui dan alam.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Gaur Padjadjaran Nusantara - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya